Timnas U-20 Akan Dipertahankan dalam Satu Klub
JAKARTA — Untuk meredam kekecewaan akibat dibatalkannya Piala Dunia U-20 di Indonesia, tim Indonesia U-20 rencananya akan dipertahankan dalam satu klub. Sebelum itu, sebagian pemain U-20 ditugaskan memperkuat sepak bola Indonesia pada pertandingan SEA Games Kamboja 2023.
Manajer Timnas Indonesia U-20, Sumardji mengatakan, tidak ada turnamen pengganti Piala Dunia U 20 2023. Namun, pihaknya tengah menyiapkan satu tim khusus untuk para pemain Piala Dunia U-20 yang gagal bertanding tersebut.
Rencana mempertahankan Timnas U-20 menjadi satu klub untuk mengikuti kompetisi reguler juga merupakan usulan Presiden Joko Widodo. Hal itu dilakukan agar chemistry para pemain tidak hancur.
“Para Timnas U-20 perlu kembali menghidupkan semangat dan melupakan kesedihan agar tetap antusias pada turnamen-turnamen berikutnya. Dalam waktu dekat, kami juga akan menyiapkan satu tim khusus untuk anak-anak Timnas U-20. Kalau semuanya sudah siap, kami akan umumkan,” kata Sumardji, dilansir Kompas, Sabtu (1/4/2023).
Sumardji melanjutkan, pihaknya saat ini tengah fokus mempersiapkan SEA Games Kamboja 2022. Tujuh anggota Timnas U-20 akan bertanding pada SEA Games 2022, dan sebagian lainnya akan kembali ke klub masing-masing.
Pemanggilan tujuh pemain Timnas U-20 untuk SEA Games dilakukan setelah Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Meskipun demikian, Sumardji belum bisa menyebutkan nama tujuh pemain tersebut.
Dukungan untuk para Timnas U-20 hingga saat ini terus berdatangan, salah satunya dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Bersama Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, ia datang untuk bertemu para pemain Timnas U-20 Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (1/4/2023).
Sumardji mengatakan, kedatangan Presiden Jokowi untuk memberi semangat dan dukungan kepada para pemain sepak bola yang batal bertanding pada Piala Dunia U-20 2023. Jokowi berharap, para pemain Timnas U-20 tidak berlarut dalam kesedihan, dan mulai bangkit untuk menata masa depan.
Pernyataan tersebut juga senada dengan jawaban asisten pelatih Timnas U-20, Nova Arianto. Sejak Sabtu (1/4/2023), tim sepak bola U-20 sudah dibubarkan. Ia mengatakan, para atlet sepak bola sangat sedih dan kecewa dengan keputusan tersebut, tetapi mereka harus segera bangkit untuk mengejar karir di masa depan.
Salah satu pemain tim Indonesia U-20 yang mengungkapkan kekecewaannya ialah Aditya Arya. Namun, ia tidak mau terlalu lama larut dalam kesedihan. Ia berjanji akan tetap fokus berlatih untuk mengejar kariernya di sepak bola.
“Berkat dukungan dari teman, keluarga, dan berbagai pihak, kondisi kami sudah mulai membaik. Meskipun belum sepenuhnya,” ujar Kiper Timnas U-20 itu.
Perbaiki tata kelola
Menurut dosen dan peneliti budaya dan sepak bola dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fajar Junaedi, jika terdapat turnamen pengganti pun, tidak ada yang bisa menggantikan Piala Dunia. Saat ini, hal yang paling mendesak dan signifikan adalah perbaikan tata kelola sepak bola sesuai standar FIFA, termasuk standar keamanan dan keselamatan pertandingan di stadion.
“Kembali ke tata kelola saja, serta pembenahan infrastruktur dan sumber daya manusia. Ini termasuk kebiasaan para pejabat dan politisi yang beradu argumen tentang pertandingan sepak bola tanpa mengindahkan regulasi FIFA. Tentu pernyataan mereka akan dimaknai serius oleh FIFA, apalagi ketika ada yang berbicara tentang risiko keamanan dan keselamatan pertandingan,” tutur Fajar.
Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan yaitu mempersiapkan tim nasional kelompok umur maupun senior yang kuat dan kompetitif. Hal tersebut dinilai Fajar bisa tercapai dengan piramida pembinaan sepak bola yang terstruktur dan profesional. (KOM)