EKONOMIInforial

Kinerja Ekspor Papua Barat Mulai Meningkat

MANOKWARI, PB News – Kinerja ekspor Provinsi Papua Barat di awal kuartal IV-2020 mulai mengalami peningkatan.
Pada Oktober 2020, nilai ekspor tercatat sebesar 156,60 juta dolar AS atau meningkat 20,21 persen (month to month/mtm) jika dibandingkan dengan nilai ekspor September 2020 yaitu 130,28 juta dolar AS.
“Kalau kita cermati dari Bulan Juli ya, ekspor kita cenderung mengalami peningkatan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, Jumat (4/12/2020).
Dia menjelaskan perkembang ekspor jika ditinjau dari sisi sektor yakni sektor minyak gas (Migas) dan non migas, maka dapat diketahui kontribusi sektor migas terhadap total ekspor Papua Barat sangat signifikan yakni 95,20 persen.
“Dan non migas hanya 4,80 persen,” jelas Maritje.
Ekspor migas, sambung dia, meningkat menjadi 149,08 juta dolar AS atau 16,8 persen (mtm) apabila dibandingkan dengan periode September yang tercatat 127,62 juta dolar AS.
Kemudian, ekspor non migas juga meningkat jadi 7,52 juta dolar AS atau sekitar 182,4 persen (mtm) bila dibandingkan dengan ekspor non migas periode September yaitu 2,66 juta dolar AS.
“Kalau secara tahunan (year on year/yoy) ekspor migas pada Oktober 2020 turun 4,3 persen jika dibanding Oktober 2019. Tetapi non migas justru meningkat 108,9 persen,” terang Maritje.
Meskipun angka tetap ekspor pada Oktober mulai mengalami peningkatan secara bulanan (mtm), namun secara tahunan (yoy) nilai ekspor Oktober 2020 sedikit lebih rendah dari nilai ekspor Oktober 2019 yang tercatat 159,431 juta dolar AS atau -1,76 persen (yoy).
Maritje memaparkan, perkembangan ekspor Papua Barat sejak Januari sampai Oktober 2020 mengalami fluktuatif.
Nilai ekspor Januari 2020 tercatat 180,9 juta dolar AS turun menjadi 156,9 juta dolar AS pada Februari. Nilai ekspor ini terus menurun pada Maret 2020 menjadi 119,6 juta dolar AS. Namun, April 2020 nilai ekspor meningkat menjadi 176,9 juta dolar AS dan Mei kembali turun menjadi 169,5 juta dolar AS. Eskpor Juni kembali turun menjadi 131,2 juta dolar AS dan terus menurun pada Juli menjadi 115,6 juta dolar AS. Mulai Agustus, nilai ekspor menunjukan kinerja positif dengan realisasi nilai 122,08 juta dolar AS lebih tinggi sedikit dari periode Juli, dan terus meningkat pada September menjadi 127,6 juta dolar AS. Hingga Oktober 2020, nilai ekspor cenderung meningkat menjadi 149,09 juta dolar AS.

Ekspor terbesar dari Bintuni
Ekspor dari pelabuhan Teluk Bintunin masih memiliki peranan sangat penting terhadap total ekspor Papua Barat. Untuk Oktober 2020, ekspor dari pelabuhan laut Teluk Bintuni mencapai 97,1 persen dari total ekspor Papua Barat dengan realisasi nilai sebesar 151,85 juta dolar AS. Kemudian ekspor dari pelabuhan laut Manokwari hanya 0,23 persen dengan nilai 0,36 juta dolar AS.
Dengan demikian, ekspor yang dilakukan melalui pelabuhan laut di Papua Barat sebanyak 97,19 persen dengan nilai 152,21 juta dolar AS.
“Sisanya 2,81 persen itu dilakukan dari pelabuhan di luar Papua Barat dengan nilai ekspor 4,4 juta dolar AS,” ucap Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia.

Permintaan ekspor
BPS mencatat permintaan komoditas ekspor dari Provinsi Papua Barat pada Oktober 2020, lebih banyak ke Mexico dibanding negara lain.
Maritje Pattiwaellapia menjelaskan realisasi ekspor ke Mexico mencapai 40,08 persen dengan nilai 62,77 juta dolar AS. Disusul negara Tiongkok dengan nilai 60,31 juta dolar AS atau 38,51 persen dari total ekspor Papua Barat.
Selanjutnya ada negara Korea Selatan dengan nilai 27,53 juta dolar AS atau 17,58 persen dari total eskpor. Sisanya, permintaan ekspor datang dari negara seperti Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Jepang dan beberapa negara lain.(PB15)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.