SMA Taruna Kasuari Nusantara Layak Berdiri
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat akhirnya berhasil menyelesaikan naskah akademis pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan Taruna Kasuari Nusantara. Naskah akademis disusun oleh tim Universitas Papua yang dikepalai oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Papua Barat, Charlie Heatubun bersama Rektor Unipa Manokwari, Meky Sagrim. Naskah akademis pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara kemudian dipaparkan di hadapan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan di Manokwari, Senin 10 Mei 2021.
Dominggus menyambut baik penyelesaian penyusunan naskah akademik yang dikerjakan oleh tim Unipa Manokwari yang dibantu Kepala Balitbangda dan Rektor. Pendirian SMA Unggulan sebutnya, merupakan salah satu cara untuk memangkas ketertinggalan Papua Barat dalam sektor pendidikan. Dia berharap kehadiran SMA Unggulan dapat mendongkrak peningkatan prestasi putra/putri Papua Barat baik di level nasional maupun internasional.
“Harapan kita anak-anak di Papua Barat ke depan bisa masuk di perguruan tinggi ternama, atau di AKPOL/AKMIL dan sekolah kejuruan lainnya sehingga tidak kalah bersaing dengan peserta dari daerah lain,” ujarnya.
Ia meminta agar instansi teknis yang terlibat dalam persiapan pendirian SMA Unggulan bekerja bersama agar proses operasional sekolah pada Juni mendatang dapat dilaksanakan.
“Kita harus berpikir untuk memberikan rotan bukan akar agar yang kita berikan itu yang terbaik,” urainya.
Kepala Balitbangda Papua Barat, Charlie Heatubun mengungkapkan tim kajian naskah akademik yang dibentuk oleh Balitbangda telah bekerjasama dengan Universitas Papua dan mitra pembangunan untuk melakukan studi kelayakan. Tujuan penyusunan studi kelayakan bermaksud untuk melihat sejauh mana kelayakan pembangunan SMA Taruna Kasuari Nusantara dalam aspek teknis, keuangan, sumber daya manusia, standar nasional pendidikan, kelembagaan, dukungan masyarakat, serta penjaminan mutu.
“Dokumen ini penting karena menjadi bahan pertimbangan bagi Pemprov dalam mengambil keputusan pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara,” terangnya.
Senada, Wakil Ketua Tim Penyusunan Naskah Akademik, Meky Sagrim menyatakan studi kelayakan yang dilakukan oleh tim telah melahirkan sejumlah dokumen penting yang menjadi acuan bagi penyusunan dokumen pendukung pendirian SMA. Menurutnya berdasarkan hasil kajian studi kelayakan terhadap aspek-aspek kelayakan, SMA Taruna Kasuari Nusantara dinilai layak berdiri di Papua Barat.
“Hasil kajian akademik menyatakan SMA Taruna Kasuari Nusantara layak berdiri,” bebernya.
Meky mencontohkan rata-rata jumlah lulusan SMP/MTs di Papua Barat dalam 3 tahun terakhir sebanyak 10.697 siswa. Sementara kebutuhan siswa (daya tampung) SMA Taruna Kasuari Nusantara pada tahun pembelajaran 2021/2022 – 2023/2024 (3 tahun pertama) hanya 72 siswa per tahun. Kriteria dari aspek input siswa sangat layak sebagai dasar pendirian SMA.
“Sementara terkait pembiayaan sepenuhnya telah tertuang dalam Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 7 Tahun 2019. Dipertegas lagi dalam Perdasus Nomor 2 Tahun 2019, di mana dana Otsus dialokasikan 25% ke pendidikan. Data tahun 2019 menunjukkan alokasi Dana Otonomi Khusus untuk bidang pendidikan sebesar 54,11%, khusus untuk Papua Barat sebesar 28,24% untuk kabupaten/kota,” jelas Sagrim.
Ia menambahkan kelayakan dari sisi sarana prasarana yang digunakan sementara di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Manokwari sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang standar sarana dan prasarana. Fasilitas BLK seperti gedung, lahan dan fasilitas lainnya dapat dimanfaatkan untuk ruang kelas, laboratorium , perpustakaan dan asrama siswa. Karena keterbatasan fasilitas gedung yang harus direnovasi terlebih dahulu maka proses rekrutmen siswa dikhususkan bagi siswa putra. Sementara proses rekrutmen baik siswa maupun guru akan melibatkan SMA Taruna Nusantara Magelang.
“Pendirian SMA mendapat dukungan semua kalangan baik DPR maupun MRP Papua Barat. Dukungan ini penting agar ke depan tidak terjadi tarik menarik dan kita semua fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua,” ucapnya.
Beberapa rekomendasi penting dihasilkan di antaranya, komitmen memperkuat sinergi semua pihak untuk mendukung pendirian SMA Taruna Kasuari Nusantara melalui kebijakan baik dalam bentuk MoU, PKS atau regulasi. Kedua, proses rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan dilakukan sesuai kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan dengan melibatkan SMA Taruna Nusantara Magelang dan Dinas Pendidikan Papua Barat. Ketiga , sosialisasi dan publikasi tentang SMA Taruna Kasuari Nusantara harus gencar di lakukan di tingkat kabupaten/kota . Terakhir, penyusunan kerangka besar sebagai panduan pengembangan SMA Unggulan Kasuari Nusantara harus disusun sebagai kerangka acuan kerja ke depan. (PB22)
Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Selasa 11 Mei 2021