Peredaran Miras Masih Jadi Momok di Mansel
- Aparat keamanan harus proaktif
MANSEL, papuabaratnews.co – Pengedaran minuman keras (miras) masih jadi momok di Manokwari Selatan. Sanksi tegas yang berulang kali diberikan, namun tidak membuat para pengedar jerah.
Hal ini membuat Bupati non aktif, Markus Waran geram. Awal pekan ini, Waran kembali mengingatkan pihak keamanan, Satpol PP dan Aparat Kepolisian, agar proaktif dalam upaya memberantas pengedaran miras di kabupaten berjuluk Segitiga Emas tersebut.
Selain itu, Waran juga meminta warga agar melaporkan apabila mendapati pihak-pihak yang masih menjual miras.
“Satpol PP dan Polisi harus bahu membahu memberantas pengedaran miras. Untuk warga, kalau lihat ada yang jual miras, jangan takut. Langsung laporkan saja,” ujarnya, Selasa (3/11/2020).
Waran mengatakan, pengedaran miras di Mansel, bisa menjadi penghalang bagi program Pemda untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Banyak sekali program peningkatan mutu SDM di periode pertama pemerintahan kami. Namun karena masih banyak konsumsi miras, itu jadi kendala besar. Jadi harus diberantas,” ungkapnya.
Terpisah, Kasat Pol PP Mansel, Justus Irianto Swabra mengatakan, letak geografi yang berada di jalur perlintasan antar kabupaten, menjadikan Mansel lokasi strategis bagi para pengedar miras.
“Ada yang masuk dari Bintuni, ada juga yang datang dari Manokwari. Posisi kita ada di tengah-tengah, jadi memang sangat strategis,” ungkapnya.
Swabra mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI untuk mewaspadai masuknya miras khususnya di area perbatasan.
“Koordinasi terus kita lakukan. Memang masih ada beberapa kendala, tapi tetap kita maksimalkan apa yang ada. Anggota kami juga rutin melakukan sidak guna membatasi ruang gerak para pengedar miras ini,” tegasnya. (PB24)
**Berita ini Telah terbit di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 4 November 2020
