EKONOMI

Sedikitnya 13.702 Orang di Papua Barat Masih Jadi Penganggur

MANOKWARI — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sedikitnya terdapat 13.702 orang jadi pengangguran di Papua Barat, atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,31% pada Februari 2024.

Kepala BPS Papua Barat, Merry mengatakan, jumlah angkatan kerja di Papua Barat pada Februari 2024 sebanyak 318.169 orang. Dari jumlah itu, 183.526 orang adalah pekerja penuh atau minimal 35 jam per minggu, 88.556 orang pekerja paruh waktu, dan 32.385 orang setengah penganggur,

“Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja sehingga masih terdapat pengangguran sebanyak 13.702 orang,” kata Merry, dalam konferensi pers di Manokwari, Senin (6/5/2024).

Adapun penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun dan lebih yang bekerja, punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran.

TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar. Hal itu sekaligus menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.

Merry lalu merinci, TPT laki-laki pada Februari 2024 sebesar 2,21%, lebih rendah dibandingkan TPT perempuan sebesar 7,31%. Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 4,40% lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan sebesar 4,27%.

Seiring membaiknya kinerja ekonomi, Merry menjelaskan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) per Februari 2024 mencapai 75,10%. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki mencapai 83,25 persen lebih tinggi dibanding TPAK perempuan sebanyak 65,86 persen.

Penyerapan tenaga kerja terbesar berdasarkan lapangan usaha yakni sektor Pertanian sebanyak 43,08%. Selanjutnya diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebanyak 19,35%, dan Administrasi Pemerintahan sebanyak 12,91%.

Dia memaparkan dari jumlah yang bekerja di Papua Barat pada Februari 2024, sebanyak 30,64% merupakan buruh atau karyawan.

Kemudian, pada periode yang sama, 32,01% dari jumlah penduduk bekerja di Papua Barat berstatus pekerja formal dan 67,99% lainnya adalah pekerja informal.

Dari sisi pendidikan, orang yang bekerja di Papua Barat pada Februari 2024 paling banyak berpendidikan rendah (SD ke bawah) sebanyak 33,94%, disusul SMA ke bawah sebanyak 26,28%, SMP sebanyak 17,40%, dan SMK sebanyak 6,68%.

“Sekitar 15,7% dari total penduduk bekerja di Papua Barat berpendidikan tinggi atau Diploma ke atas,” kata Merry. (sem)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.