Penanganan Kasus Tipikor ATK Kota Sorong Tunggu Hasil Audit BPK

MANOKWARI – Penyidikan kasus tindak pidana korupsi alat tulis kantor di badan pengelolaan keuangan dan aset daerah Kota Sorong hingga kini masih berlanjut pada audit BPK RI Perwakilan Papua Barat.

Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Juniman Hutagaol mengatakan BPK RI Papua Barat masih melakukan audit investigasi untuk menghitung kerugian negara.

“Supaya ini tidak berlarut-larut maka kami memutuskan untuk menunggu hasil audit dari BPK RI Papua Barat,” ujarnya di Manokwari, Jumat (22/7/2022).

Ia menjelaskan pihaknya tengah melengkapi data-data yang diminta oleh BPK RI Papua Barat. Jika kerugian negara sudah dikeluarkan BPK RI Papua Barat, maka kami akan langsung menetapkan tersangkanya. “Hasil audit BPK keluar, kita langsung tetapkan tersangka,” jelasnya.

Kerugian negera dalam kasus tindak pidana korupsi alat tulis kantor di badan pengelola keuangan dan aset daerah Kota Sorong sebesar Rp8 miliar tahun anggaran 2017.

Juniman menilai sejauh ini kinerja BPK RI Papua Barat telah melakukan tugasnya tepat waktu. Tentu kita akan mendorong BPK RI Papua Barat untuk sesegera mungkin menyelesaikan audit investigasi kasus tipikor ATK di BPKAD Kota Sorong.

“Kita lakukan baik secara resmi (menyurat) maupun non resmi. Non resminya seperti ketika ada kegiatan Forkopimda kita akan senggol untuk menanyakan kelanjutan audit ATK. Cara-cara seperti itu yang saya kira bermanfaat,” ungkapnya.

Apapun itu, pihaknya percaya bahwa mereka (BPK RI Papua Barat) menyelesaikannya tepat waktu. “Kita kemarin dapat informasi bahwa mereka sudah diberi kuasa. Selama ini, mereka mendapat permintaan selalu meneruskan ke Jakarta. Saat ini mereka sudah bisa langsung, hanya saja ketika menyampaikan hasilnya harus memberikan tembusan ke Jakarta,” ucap Juniman.

“Kita yakin kita akan dapat hasil dari BPK sesuai dengan waktu. Kita akan kejar terus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,” imbuhnya. (PBN)