Berita Utama

Manokwari Barat Bukan Lagi Pusat Pengembangan Pertanian

  • Produksi Buah Menurun

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Berdasarakan Perda Tata Ruang Wilayah bahwa Manokwari Barat dan Manokwari Timur bukan lagi wilayah untuk pengembangan pertanian dan perkebunan.

Dari hasil kajian Unipa dan Bappeda, wilayah yang menjadi pusat pengembangan buah dan hortikultura saat ini adalah wilayah Manokwari Utara, Warmare, dan dataran Prafi secara keseluruhan.

Sebelumnya pusat perkebunan buah-buahan ada di wilayah Distrik Manokwari Barat, yakni Amban dan sekitarnya. Namun dengan adanya Perda Tata Ruang yang baru sehingga pohon-pohon produktif yang ada di wilayah tersebut ditebang.

“Perda Manokwari sebagai kota buah sudah tidak ada. Dulu pusat produksi buah di Amban dan sekitarnya, sekarang sudah jadi perumahan semua. Mau bagaimana lagi,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Manokwari, Kukuh Saptoyudo saat dikonfirmasi baru-baru ini.

Ia menambahkan, dulu alasan Amban menjadi pusat buah karena kondisi tanahnya yang subur dan cocok sebagai pusat pengembangan.

Ia mengungkapkan, produksi buah-buahan mulai menurun. Karena pohon yang memasuki masa produktif ditebang dan lahannya di bangun perumahan.

“Hal ini juga berdampak terhadap menurunnya jumlah produksi buah-buahan ” jelasnya.

Ia menjelaskan, meski pusat pengembangan buah dan tanaman hortikultura di pusatkan di beberapa wilayah yang disebutkan di atas, namun tidak semua tanaman dapat berproduksi secara maksimal diwilayah pengembangan tersebut. Salah satunya tanaman sukun. Hal ini dikarenakan tanaman sukun paling tepat ditanam didaerah kapur dan itu hanya ada di wilayah kota.

“Di wilayah Prafi bagus, buahnya besar tetapi kualitasnya kurang bagus. Lebih bagus kualitas sukun yang ada di kota,” ungkapnya.

“Tetapi wilayah kota tidak boleh untuk pengembangan pertanian. Makanya kalau ada usulan buah-buahan, pertanian dari Distrik Manokwari Timur, Manokwari Barat kami tidak bisa jawab. Karena kalau kita jawab, pada saat sudah produksi lalu ditebang kita tidak bisa marah,” imbuh Kukuh. (PB19)

 

**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Kamis 6 Mei 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.