Berita Utama

Sekolah Diminta Segera Beri Sosialisasi Vaksinasi ke Orang Tua Siswa

MANOKWARI, papuabaratnews.co –  Pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan jika pelajar dan tenaga pendidik sudah divaksin. Untuk itu sekolah diminta untuk segera dan masif melakukan sosialisasi kepada pelajar dan orang orang tua.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manokwari, Martinus Dowansiba menyebutkan, berdasarkan pertemuan secara virtual yang telah digelar beberapa waktu lalu bersama Sekda, kepala LPMP Papua Barat serta dinas kesehatan, ditekankan bahwa pendidik maupun peserta didik agar segera melakukan vaksinasi. Sehingga pembelajaran secara tatap muka dapat segera dilaksanakan.

“Diharapkan untuk guru harus 70 persen sudah divaksin. Siswa minimal 75 persen. Hal ini dipercepat agar belajar tatap muka harus dilaksanakan secara terbatas,” jelas Martinus kepada awak media Kamis (2/9/2021).

Martinus menerangkan, surat edaran No. 800/523/2021 tentang pencegahan penyebaran Covid-19 level 3 pada satuan pendidikan di Kabupaten Manokwari, disebarkan disekolah-sekolah, khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tujuannya adalah untuk sekolah segera melakukan sosialisasi tentang vaskisnasi kepada para orang tua siswa.

“Surat edaran yang disebarkan ke sekolah khusus untuk SMP,” terangnya.

Ditegaskan Martinus, vaksinasi merupakan tahap awal yang harus dilalui sebelum menerapakan pembelajaran secara tatap muka. Untuk itu diharapkan dukungan dari para orang tua.

“Diharapkan orang tua siswa dapat memahami. Jika ada orang tua yang tidak ingin anaknya divaksin itu tidak dipaksa,” kata dia.

Sosiaslisasi ditergetkan rampung dalam dua minggu. Sehingga semua kepala sekolah dapat membangun kerjasama dengan tenaga kesehatan diwilayah kerja masing-masing.

“Sosialisasi tahap awal ini khusus untuk SMP. Melihat kondisi setempat, jika tim Covid-19 mengatakan bahwa wilayah itu aman maka bisa dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka,” sebut Martinus.

Menurutnya, target waktu yang diberikan (dua minggu) ini terlalu singkat. Mengingat jumlah siswa lebih banyak dibanding jumlah guru sehingga memerlukan waktu yang cukup lama, minimal satu bulan.

“Hanya dua minggu untuk sosialisasi ini belum cukup. Tergantung pemahaman dari orang tua siswa. Namun harus optimis bisa selesai dilakukan tepat waktu agar bisa dilakukan PTM terbatas,” pungksnya. (PB19)

 

**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Jumat 3 September 2021

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.