EKONOMI

Sensus Pertanian Dimulai, Menjangkau Hingga Wilayah Terkecil

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melaksanakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di seluruh Indonesia. ST2023 merupakan sensus pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS sejak 1963.

Kegiatan sensus berlangsung pada 1 Juni hingga 31 Juli. Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan pemerintah.

Pelaksanaan ST2023 diharapkan juga mampu memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil. Dia memastikan, data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini.

“ST2023 bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil,” ucap Atqo, Jumat (2/6/2023).

Dia menuturkan, sensus tersebut menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini. Selain itu, sensus akan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian.

ST2023 akan mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian. Pada ST2023, lanjut Atqo, pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia akan didata, baik unit usaha pertanian perorangan, unit usaha pertanian lainnya (berkelompok), serta perusahaan pertanian berbadan hukum.

“Sebanyak 190 ribu petugas di seluruh Indonesia dikerahkan BPS untuk mendata para pelaku usaha pertanian,” ucap Atqo.

Atqo mengatakan, BPS melakukan berbagai inovasi dalam ST2023, salah satunya dalam hal metode pendataan. “ST2023 menggunakan multimode pendataan, yaitu dengan metode paper assisted personal interviewing (PAPI), computer-assisted personal interviewing (CAPI), dan computer-assisted web interviewing (CAWI),” kata Atqo.

Dia menjelaskan, ST2023 dirancang untuk memperoleh hasil berstandar internasional menggunakan panduan dari FAO. Dengan begitu, diharapkan ST2023 dapat menghasilkan akurasi data yang lebih baik dari sensus sebelumnya.

“Yang berbeda pula, ST2023 mampu menangkap isu strategis pertanian nasional, seperti urban farming, petani milenial, modernisasi pertanian, dan pendapatan petani,” katanya.

Dia menegaskan, partisipasi aktif seluruh pelaku usaha pertanian sangat diharapkan untuk kesuksesan ST2023. Petugas sensus akan melakukan pendataan untuk mencatat pertanian Indonesia demi kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.

Pelaksanaan ST2023 telah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 15 Mei 2023 di Istana Negara, Jakarta. Jokowi menyatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak.

Jokowi menegaskan perlunya akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan. “Saya mendukung pelaksanaan ST2023 agar sensus ini betul-betul menghasilkan data yang akurat, terkini, dan terpercaya,” ujar Jokowi.

Sejumlah kepala daerah sebelumnya sudah menyatakan dukungannya untuk menyukseskan Sensus Pertanian 2023. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menyukseskan sensus pertanian karena hasilnya akan menjadi data akurat untuk menjadi acuan kebijakan yang tepat.

“Kami beserta jajaran di Pemerintah Provinsi Jatim akan memberikan dukungan penuh demi kelancaran Sensus Pertanian 2023,” ujar Khofifah, belum lama ini.

Mantan menteri sosial itu mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut mendukung jalannya Sensus Pertanian 2023 selama dua bulan ke depan. “Dengan begitu, para petugas sensus bisa mendapatkan data-data yang akurat dan valid sehingga ke depan dapat menjadi acuan kebijakan yang tepat,” ucapnya.

Dengan data-data akurat dan terpercaya hasil dari sensus pertanian 2023 nanti, Khofifah optimistis bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih pesat lagi. Apalagi, banyak sekali masyarakat Jatim yang bergantung pada sektor pertanian.

“Dengan tumbuh lebih pesat, masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian, mulai dari petani hingga pedagang hasil pertanian bisa hidup lebih sejahtera. Selain itu, ketersediaan bahan pangan juga bisa dijaga dengan baik untuk masyarakat Jatim dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ujarnya. (REP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.