Inforial

Manokwari Bentuk Satgas Tertibkan Bangunan Tanpa Izin 

MANOKWARI – Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk melakukan penertiban terhadap seluruh objek bangunan yang tidak mengantongi perizinan serta menggangu estetika kota.

Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan pembentukan bermaksud mengoptimalkan rencana penertiban terhadap seluruh bangunan yang tidak sesuai ketentuan dan peraturan daerah.

“Satgas Trantib sudah kita bentuk. Bangunan yang tidak sesuai aturan akan ditertibkan,” kata Hermus di Manokwari, Sabtu (15/4/2023)

Sebelum penertiban, kata dia, satgas terlebih dahulu menginventarisasi seluruh objek bangunan di wilayah perkotaan yang mengganggu ketertiban umum. Setelah data objek bangunan terkumpul, satgas akan menyosialisasikan kepada pemilik ojek bangunan yang dimaksud dengan batas waktu pengosongan lokasi.

“Dalam sosialisasi pemerintah berikan dateline kapan mereka kosongkan,” jelas dia.

Selain itu, pemerintah kabupaten akan menggelar rapat bersama pemerintah provinsi khususnya Dinas Sosial yang telah menginisiasi pembangunan lapak jualan pada badan trotoar dan pinggiran jalan. Pelaksanaan program pembangunan lapak jualan selama ini tidak pernah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten sebagai pemilik wilayah.

“Jangan bangun sesuatu terus masalah dan serahkan ke pemerintah kabupaten. Ada sistem pemerintahan, kalau mau bangun sesuatu di wilayah ini, kordinasi dengan kami,” tegas Hermus.

Ia memastikan bahwa pemerintah kabupaten dan provinsi sedang merumuskan solusi bagi pemilik lapak jualan yang nantinya terdampak penertiban. Ke depannya, Hermus menyarankan agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat provinsi dan kabupaten saling berkoordinasi agar program yang diterapkan tidak merugikan masyarakat.

“Kita pasti cari solusi terbaik buat mereka, dan ini jadi catatan. Provinsi kalau mau bangun, sampaikan ke kabupaten supaya kami pilih lahan yang baik,” tutur bupati.

Hermus berkomitmen mengubah wajah Manokwari menjadi kota yang moderen, rapi, bersih, dan pusat peradaban bagi orang asli Papua.

Hal itu diterjemahkan melalui program strategis pembangunan infrastruktur seperti pengembangan kawasan Bandara Rendani, pembangunan pasar sentral Sanggeng, jalan layang, ruang terbuka hijau Borarsi.

“Kita sedang persiapkan Manokwari menjadi kota penghubung semua kabupaten di Papua Barat,” pungkas Hermus Indou. (SWF)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.