Inforial

Peresmian KEK Sorong Menunggu Jadwal Presiden

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Pemerintah Provinsi Papua Barat menunggu jadwal Presiden Republik Indonesia untuk meresmikan kawasan ekonomi khusus (KEK) Arar di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pertama di tanah Papua.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan hingga saat ini belum ada petunjuk resmi kapan Presiden akan datang ke Sorong, namun menurutnya penyampaian permohonan kesediaan telah disampaikan langsung.

“Intinya daerah siap, baik infrastruktur penunjang sudah dipersiapkan. Nanti kalau sudah diresmikan aktivitas berbagai sektor siap ditindaklanjuti pembangunannya,” kata Gubernur, Selasa (14/5/2019).

Menurut Gubernur, keberadaan KEK sangat penting khususnya bagi pemberdayaan tenaga kerja lokal, sehingga mereka tidak kalah bersaing.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Barat, Dance Sangkek mengatakan, pembangunan infrastruktur KEK sudah diselesaikan dan juga telah dilakukan pengecekan rencana detail persiapan peresmiannya.

“Semua sarana dan prasarana sudah kami siapkan, tinggal air bersih yang masih dalam proses pembangunan oleh Balai Wilayah Sungai,” kata Sangkek kepada wartawan usai menghadiri apel gabungan di halaman kantor Gubernur Papua Barat, Senin (13/5/2019).

Dia lalu menuturkan,  semuanya telah dikerjakan tinggal dioptimalisasi data-data pendukung yang kurang. Nanti, Bappeda se Provinsi Papua Barat akan melakukan pertemuan dengan Bappenas di Jakarta dalam rangka pemantapan hasil, koordinasi, reorientasi perencanaan sistem yang dibangun, sehingga hasilnya lebih maksimal.

“Kalau kita menggunakan sistem pendekatan biasa tidak akan cukup, maka kita harus punya inisiatif komunikasi, karena itulah yang penting dilakukan,” terangnya.

Singgung tujuan utama pelaksanaan KEK Sorong, jelas dia, arealnya pusat pertumbuhan KEK ini jika sudah diresmikan, maka operator yang masuk untuk berinvestasi di wilayah Papua Barat.

“Sekarang sudah ada industri yang mau masuk, dari bidang kelauatan dan perikanan seperti, industri udang, industri ikan tuna, industri rumput laut. Lalu, industri kepala sawit, industri gaknikel, industrik semen, industri aspal, semua ini sudah mau masuk di wilayah KEK Sorong. Ini sangatlah luar biasa,” terangnya.

Singgung dari sisi penyerapan tenaga kerja, kata dia, pembangunan pusat pertumbuhan KEK Sorong ini membutuhkan 15 ribu tenaga kerja yang akan dimasukan.

“Kemarin di Rapat Kerja (Raker) Kepala Daerah, kami sudah sepakat, Provinsi menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk membina kita punya orang-orang Papua untuk masuk di pasar kerja itu. Nanti, kita akan membuat Raperdasus tentang Pengendalian Tenaga Kerja dengan presentasi kuota tenaga kerja 80 persen bagi orang asli Papua dan 20 persen dari luar wilayah Papua Barat,” tandas Sangkek. (PB8)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.