Berita UtamaInforial

Gubernur Lepas 20 Ton Rumput Laut Petani Wondama ke Surabaya

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Sebanyak 20 ton rumput laut hasil produksi budidaya petani asli Papua di Kabupaten Teluk Wondama dikirim ke Surabaya. Rumput laut yang dikirim berasal dari hasil produksi petani Distrik Roon kampung Yende, Mena dan Niap,  Distrik Rumberpoon kampung Yembekiri, Nusorowi, dan Isenebuai serta Distrik Yoswar yang meliputi kampung Yomber di Kabupaten Teluk Wondama.

Pelepasan Perdana 20 Ton Rumput Laut hasil produksi budidaya petani asli Papua di Kabupaten Teluk Wondama dilakukan langsung oleh Gubernur Papua Barat,  Dominggus Mandacan di pelabuhan Manokwari,  Selasa (27/10/2020).

Gubernur mengapresiasi langkah pengiriman 20 Ton Rumput Laut sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah terkait penetapan provinsi Papua Barat sebagai daerah konservasi. Selain itu juga sejalan dengan deklarasi Manokwari 2018 yang menempatkan Papua Barat sebagai Provinsi pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada keberlangsungan dan kepentingan generasi mendatang.

“Pengelolaan Rumput Laut ini merupakan bentuk komitmen kita secara bijaksana mengelola Sumber Daya Alam (SDA) kita untuk anak cucu,” ujarnya.

Dominggus menegaskan, pengembangan rumput laut sebagai salah satu komoditas lokal unggulan non deforestasi menjadi salah satu program prioritas daerah. Hal ini karena, sejalan dengan pengembangan Papua Barat sebagai daerah konservasi yang menitikberatkan pada upaya pengembangan sektor ekonomi hijau. Untuk itu,  ia meminta agar instansi teknis terkait baik di Provinsi maupun kabupaten menyiapkan rancangan besar dan menyeluruh dalam pengembangan potensi rumput laut di wilayah Wondama.

Senada dengan itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat,  Charlie Heatubun mengatakan, pengiriman 20 Ton Rumput Laut ke Surabaya dapat dilakukan berkat adanya kerjasama pemerintah Indonesia melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI bersama pemerintah Inggris melalui Unit Perubahan Iklim Inggris (UK Climate Change Unit-UKCCU), selama 5 tahun sejak 1 Oktober 2017 sampai September 2022.

“Pengiriman 20 Ton Rumput Laut ini merupakan bagian dari program pertumbuhan ekonomi hijau Papua dan Papua Barat atau Green Economic Growth Programme For Papua Province,” ujarnya saat dikonfirmasi Papua Barat News di Manokwari, Selasa (27/10/2020).

Charlie menyebutkan,  pengembangan Rumput Laut di Teluk Wondama menjadi salah satu contoh kerjasama yang baik antara seluruh pihak khususnya masyarakat dan pemerintah baik di pusat maupun daerah. Diakuinya, peran pemerintah pusat melalui  Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Pemerintah Daerah melalui Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Teluk Wondama, serta Unit Perubahan Iklim dari Pemerintah Inggris (UKCCU) sebagai mitra pembangunan sekaligus lembaga donor. Selain itu juga,  Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau,  sebagai mitra pendamping dan pelaksana, serta UD Nadifah sebagai pembeli dan petani orang asli Papua yang mendapatkan pendampingan.

“Sebagai Koordinator mitra pembangunan, Balitbangda mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dengan caranya masing-masing,” paparnya.

Ditambahkannya,  langkah kerjasama pengembangan Rumput Laut di Kabupaten Teluk Wondama karena sejauh ini banyak ditemui kendala para petani asli Papua kesulitan memasarkan Rumput Laut. Selain itu potensi Rumput Laut yang melimpah di Teluk Wondama belum dikelola dengan baik sehingga tengkulak atau penadah gelap mempermainkan harga jual Rumput Laut yang merugikan masyarakat. Karena itu pihaknya menginisiasi pengembangan potensi Rumput Laut ke dalam program pembangunan  ekonomi hijau yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat asli Papua.

“Selain mendekatkan pasar pada petani asli Papua, pendampingan ini juga dimaksudkan agar mereka memiliki pengetahuan teknis tentang budi daya, penguatan organisasi sosial, pembentukan usaha kecil, akses pada pasar,  negosiasi dengan lembaga keuangan serta kemampuan berwirausaha,” pungkasnya. (PB22)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.