Berita UtamaInforial

Menkominfo Resmikan Tiga BTS 4G di Papua Barat

  • Sudah On Air

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meresmikan tiga base transceiver station (BTS) 4G yang sudah menyalah atau on air di Papua Barat, Rabu (6/10/2021).

BTS yang diresmikan itu berada di Desa Isiren Distrik Rumberpoon dan Desa Siresi Distrik Soug Jaya, Kabupaten Teluk Wondama. Sementara satu BTS lagi berada di Desa Kasi Indah, Distrik Kasi, Kabupaten Tambrauw. Ketiga BTS tersebut menggunakan sambungan transmisi melalui satelit atau VSAT.

Peresmian BTS 4G di Papua Barat merupakan kelanjutan dari groundbreaking BTS 4G di Desa Kelanga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada 22 April 2021 lalu. Groundbreaking itu menjadi penanda dimulainya pembangunan 7.904 BTS 4G di wilayah 3T (Terdepan, terluar, dan tertinggal) hingga tahun 2022 mendatang.

Menkominfo mengatakan, migrasi aktivitas masyarakat dari ruang fisik ke ruang digital telah terjadi di seluruh dunia. Sehingga, pemerintah pusat mulai melakukan percepatan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara merata di seluruh Indonesia, khususnya wilayah 3T. Upaya ini, untuk mendukung akselerasi transformasi digital sesuai arahan Presiden Jokowi.

“Tidak ada pilihan lain selain menyelesaikan infrastruktur TIK secara merata, agar kita mampu menghantar warga kita ke ruang digital,” kata dia saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan akses telekomunikasi yang digelar di Manokwari.

Dia melanjutkan, pembangunan BTS terbagi dalam sembilan area paket kerjasama. Papua Barat masuk dalam area enam dengan 824 BTS 4G yang akan dibangun. Sedangkan Provinsi Papua, masuk dalam area tujuh dengan jumlah yang akan dibangun sebanyak 971 BTS. “Infrastruktur itu harus dimanfaatkan dengan baik,” tegas dia.

Dengan demikian, sambung dia, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus saling berkoordinasi agar setiap pembangunan memperhatikan tata ruang yang terkoneksi dengan signal. Jika ini diabaikan, maka dampaknya akan dilakukan pembangunan ulang BTS. Sehingga efisiensi belanja infrastruktur jadi lebih baik. “Belanja infrastruktur untuk 824 BTS 4G di Papua Barat ini lebih dari 2,5 triliunan,” ucap Johnny.

Ia mengingat agar setiap infrastruktur yang telah dibangun, dapat dirawat dengan baik. Supaya, masyarakat dapat menikmati layanan internet untuk aktivitas sehari-hari. “Jaga dan rawat BTS yang sudah dibangun,” ucap Johnny.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif menjelaskan, jumlah BTS  yang rencana akan dibangun selama dua tahun kedepan di seluruh Tanah Papua sebanyak 5.204 lokasi. Secara keseluruhan, ada 7.904 lokasi BTS yang akan dibangun di Indonesia. “Artinya, sekitar 65 persen pembangunan BTS ada di Tanah Papua,” jelas Anang.

Ia melanjutkan, jumlah BTS yang akan dibangun di Tanah Papua tersebut telah melengkapi ratusan BTS yang dibangun sebelumnya. Sejak tahun 2015 sampai 2020, ada 437 lokasi BTS yang dibangun di Papua dan Papua Barat. “224 lokasi BTS ada di Papua Barat dan 213 di Papua,” terang dia.

Anang menjelaskan, 824 lokasi BTS yang akan dibangun selama dua tahun kedepan tersebar di tujuh kabupaten. Meliputi, Kabupaten Maybrat ada 204 lokasi, Raja Ampat 91 lokasi, Sorong 174 lokasi, Sorong Selatan 65 lokasi, Tambrauw 198 lokasi, Teluk Bintuni 65 lokasi dan Teluk Wondama 27 lokasi.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika yang telah mengalokasikan 824 lokasi pembangunan BTS untuk menjangkau wilayah 3T di Papua Barat. “Pembangunan ini telah mengurangi kesenjangan layanan telekomunikasi, sesuai nawacita Presiden,” ujar Gubernur.

Menurut Dominggus, alokasi pembangunan BTS tahun 2021 menjadi sejarah bagi Papua Barat dalam hal percepatan akses layanan telekomunikasi. Sehingga, kesenjangan telekomunikasi yang selama ini terjadi bisa diminimalisir.

Oleh karena itu, pemerintah daerah memberikan dukungan penuh dalam menuju strategi percepatan Indonesia bebas signal di wilayah 3T.”Perlu dilakukan secara matang sehingga memenuhi unsur pemerataan bagi semua kabupaten di Papua Barat,” ucap dia.

Dominggus berharap, pembangunan BTS bisa berlanjut untuk enam wilayah lainnya yakni Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Fakfak dan Kaimana. “Terutama empat kabupaten yang tergolong daerah terpencil,” pungkas dia. (PB15)

 

**Berita ini Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Kamis 7 Oktober 2021

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.