NASIONAL

Pilot Susi Air Asal Selandia Baru Masih Hidup

JAYAPURA – Setelah sempat simpang siur dan diwarnai penyangkalan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, pilot Selandia Baru yang hilang selepas pembakaran pesawat di Nduga, Papua Pegunungan, dipastikan berada di tangan kelompok separatis. Pihak Kepolisian Daerah Papua dan kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) sama-sama mengonfirmasi hal tersebut.

“Pilot Susi Air asal Selandia Baru dalam aman dan sehat,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom salam pernyataannya, Selasa (14/2/2023).

Ia mengatakan, pilot maskapai Susi Air itu berada di Markas Kodap III Ndugama-Derakma TPNPB-OPM. Sebby menekankan, penyanderaan tersebut adalah bagian dari penawaran politik atas tuntutan mereka, yakni kemerdekaan Papua.

Sebelumnya, kelompok separatis membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, pada Selasa (7/2) pagi. Penyerangan tersebut dilakukan pasukan TPNPB-OPM yang dipimpin Egianus Kogoya.

Pesawat jenis Pilatus Porter dengan nomor penerbangan PK-BVY hilang kontak pada Selasa (7/2), pukul 6.35 WIT, di Lapangan Terbang Distrik Paro saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika.

Dua jam berselang, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 9.12 WIB yang direspons perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat. Pesawat pertama kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Lima penumpang pesawat milik Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W, berhasil dievakuasi dari Paro ke Timika. Seusai membakar pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu, TPNPB-OPM kemudian menyandera pilot, yakni Kapten Philip Mark Mehrtens.

Sebby menyinggung klaim tak adanya penyanderaan yang sempat disampaikan Panglima TNI beberapa waktu lalu. “Kami sampaikan bahwa Panglima TNI adalah pembohong besar karena TPNPB sudah mengakui bertanggung jawab atas bakar pesawat dan sandera pilot Susi Air yang berwarga negara Selandia Baru, dan kami tepati janji kami dan bertanggung jawab secara politik, kata dia.

Di pihak lain, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan pilot Susi Air bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga.

“Memang benar pilot tersebut bersama kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, ” katanya dalam pernyataan kemarin.

Kapolda Papua yang mengaku sedang berada di Timika menegaskan, belum bisa memastikan lokasi penyanderaan. Hal itu masih menunggu laporan dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama yang diturunkan penjabat bupati Nduga ke Paro. Pihaknya masih menunggu informasi dari tim yang diturunkan penjabat bupati Nduga ke Paro.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil. Mereka masih berada di jalan karena untuk mencapai Paro harus melintasi sungai yang cukup lebar,” katanya. Menurut dia, selain mengirimkan tim, Pemkab Nduga juga diminta melakukan komunikasi aktif dengan melibatkan semua pihak, termasuk para wakil rakyat, guna mengetahui hal yang menyebabkan Egianus melakukan aksinya.

Ia menegaskan, TNI-Polri tidak akan mundur dalam upaya membebaskan pilot tersebut. Namun, hal itu dilakukan dengan ekstra hati-hati demi keselamatan Philip. Karena itulah, menurut Kapolda, pihaknya lebih mengedepankan peran para tokoh dan pemda setempat.

Masih dalam rilis resmi Polda Papua, Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengatakan, sepekan belakangan, situasi keamanan yang makin tak kondusif di wilayahnya membuat sejumlah warga memilih mengungsi.

Kata dia, warga memilih eksodus karena meningkatnya intimidasi dari separatis yang dipimpin Egianus Kogoya. “Hingga kini sudah banyak masyarakat yang eksodus mengamankan diri,” ujar dia.

Pemerintah Nduga meminta kepada TNI dan Polri untuk menjamin normalisasi situasi kondusif di wilayah tersebut. “Kami telah menyiapkan sejumlah fasilitas penampungan untuk pengungsian. TNI dan Polri juga sudah memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat yang ketakutan akibat dari kelompok Egianus Kogoya ini,” begitu kata Namia Gwijangge. (REP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.