NASIONAL

Peserta Duta Maritim Indonesia Ngopi Bareng Kemenparekraf

JAKARTA – Peserta Duta Maritim Indonesia Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) menggelar acara Ngobrol Pintar (Ngopi) bersama Kementerian Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang diwakili Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan, Alexander Reyaan, pada Jumat (12/8/2022).

Dalam kesempatan acara Ngopi yang juga dihadiri Rektor Sekolah Duta Maritim Indonesia itu, para peserta diajak berdiskusi dengan mengangkat tema, “Potensi Wisata Bahari Indonesia”.

Alexander Renyaan mengatakan,  tema tersebut perlu mendapat perhatian serius dari para peserta Duta Maritim Indonesia mengingat potensi wisata bahari Indonesia yang sangat besar.

“Indonesia menjadi negara yang strategis dalam pengelolaan wisata bahari, karena dua pertiga Wilayah Indonesia adalah wilayah laut. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki 20,87 Juta Ha kawasan konservasi perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil. Garis pantai Indonesia membentang 99.093 km dengan luas laut 3,257Juta km²,” papar Alexander Renyaan.

Alexander lalu mengajak peserta Duta Maritim Indonesia agar bersinergi mempromosikan potensi wisata bahari di daerah masing-masing.

“Peran anak-anak muda sangat diperlukan disini. Mereka bisa memanfaatkan sarana media digital untuk memperkenalkan potensi wisata bahari yang ada di daerahnya,” katanya.

Alexander menuturkan bahwa ada lima program prioritas yang digagas Kemenparekraf untuk mengembangkan wisata bahari di tanah air, yaitu wisata cruise, wisata yacht, wisata diving, wisata surfing, dan live on board.

“Selain wisata bahari, jenis wisata yang akan dikembangkan dan diverifikasikan adalah  wisata alam, wisata budaya, wisata buatan, wisata berbasis partisipasi wisatawan untuk terlibat dalam kegiatan pengembangan pengetahuan, dan partisipasi masyarakat sebagai pengolah destinasi pariwisata,” paparnya.

Ia menyebutkan, guna meningkatkan wisata bahari di Indonesia ada tiga isu utama yang saat ini perlu mendapat perhatian seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan, yaitu: jalur rempah, sampah laut dan krisis iklim.

“Kami mendukung kegiatan ini, karena kami yakin peserta Duta Maritim Indonesia ini bisa  menjadi pelopor kemaritiman di daerah masing-masing, terlebih khusus pengembangan potensi wisata bahari,” katanya.

Lam Ganda Sari Sitinjak, finalis Duta Maritim Indonesia perwakilan Provinsi Papua Barat. I Istimewa.

Selama kurang lebih 90 menit, para peserta Duta Maritim Indonesia menerima masukan terkait pengetahuan pariwisata yang menjadi salah satu sektor unggulan Indonesia dalam meningkatkan kemajuan pembangunan ekonomi, wisata bahari, dan pengembangan produk wisata. (PBN)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.