Tender Proyek Jalan Mansel – Pegaf Dinilai Janggal
MANOKWARI, papuabaratnews.co – Direktur CV Andey Mamanto, Yunus Towansiba menilai ada yang janggal pada pengumuman pemenang tender proyek peningkatan jalan yang menghubungkan Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak di Kampung Robut dan Sakumi, Distrik Anggi Gida, Kabupaten Pegaf senilai Rp 9 miliar.
“Kami mempersoalkan kenapa Andey Mamanto sebagai peringkat pertama tidak diakomodir, justru Jalu Moga yang berada di peringkat kedua malah dinyatakan sebagai pemenang tender,” ungkap Yunus Towansiba kepada awak media, di Manokwari, Selasa 22 Juni 2021.
Yunus mempertanyakan status Jalu Moga entah sebagai badan usaha atau nama perseorangan. Namun justru Jalu Moga dinyatakan sebagai pemenang tender pekerjaan.
Hasil itu membuat Yunus dan warga pemilik hak ulayat di sekitar lokasi pekerjaan jalan berencana akan melakukan aksi pemalangan. Apabila proses tender tidak diulang dan tidak mengakomodir Andey Mamanto.
“Apabila kami tidak dilibatkan sebagai salah satu subkon maka kami akan memalang,” tegasnya.
Yunus menuturkan CV Andey Mamanto tidak lagi asing dengan pekerjaan jalan. Sehingga dia memastikan kemampuan mereka dalam mengerjakan peningkatan jalan rute Mansel menuju Pegaf.
“Selaku pemilik hak ulayat kami berharap Kepala PUPR memperhatikan hal ini. Hak kami jangan sampai diabaikan,” terang Yunus.
Dia menjamin proses pekerjaan peningkatan jalan dapat berjalan aman sesuai ketentuan apabila dibicarakan dengan baik antara PUPR, pimpinan Jalu Moga dan masyarakat pemilik hak ulayat.
Apabila hak masyarakat pemilik hak ulayat diabaikan maka proses pekerjaan akan dihentikan dan tidak dizinkan mengambil material yang ada di sekitar wilayah Kampung Robut dan Sakumi, Distrik Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Jika tidak diakomodir maka pekerjaan jalan akan kami hambat sehingga tidak berjalan sesuai ketentuan,” pungkasnya. (PB22)
**Berita ini Telah Diterbitkan di Harian Papua Barat News Edisi Rabu 23 Juni 2021
