Gaya Hidup

Cara Elegan Menghadapi Kritik di Media Sosial

MEDIA sosial (medsos) sangat berperan dalam kehidupan pada era digital. Tidak hanya untuk berkomunikasi, medsos juga berperan dalam wadah masyarakat untuk mengkritik pemerintah.

Beberapa kritikan belakangan ini menjadi viral. Pertama, Bima Yudho Saputro yang berasal dari Lampung yang mengkritik infrastruktur di Lampung. Kemudian, ada pula kritik Thomas Djamaluddin terhadap Muhammadiyah.

Namun, kritik yang mereka utarakan dianggap tidak benar dalam cara penyampaiannya oleh warganet. Bagaimana seharusnya mengkritik yang benar di medsos? Penulis Rex M Rogers mengatakan hal pertama yang Anda lakukan adalah memeriksa fakta.

“Tidak ada yang mengurangi kredibilitas lebih cepat daripada pernyataan palsu. Luangkan waktu untuk melakukan sedikit riset daring,” kata dia dalam posting blognya.

Dengan memeriksa fakta, Anda bisa mengkritik berdasarkan data fakta yang kuat bukan hanya omong kosong. Ini akan memperkuat argumen Anda.

Rogers menyarankan, jangan mengungkapkan sesuatu tanpa berpikir panjang. Misal, saat Anda mengomel atau curhat. Meskipun Anda merasa lebih baik, tetapi dia menyarankan untuk membuang teks yang telah Anda tulis.

“Itu membuat saya merasa lebih baik, tetapi itu terlalu tergesa-gesa. Saya hanya menyebarkan pikiran negatif. Jika saya ingin mengatakan sesuatu yang substantif, saya meluangkan waktu untuk mengembangkan argumen lalu membagikannya,” ujar dia.

Selanjutnya untuk mengkritik, Anda bisa memfokuskan pada isu yang dibawakan bukan pada kehidupan personal orang tersebut. “Fokuskan posting dan argumen Anda pada masalah saat ini dibandingkan gosip yang beredar. Oke, Anda tidak menyukainya, tetapi jangan menghubungkan itu dengan masalah yang Anda kritik,” ucap dia.

Selain itu, Anda juga perlu menghormati orang lain dan hak mereka untuk mempertahankan pandangan mereka. Menyerang orang yang memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan Anda tidak akan memajukan argumen Anda. Itu hanya memberi tahu bahwa Anda tidak menyukai orang tersebut.

Terakhir, pertimbangkan dengan serius pandangan orang lain. “Sebelum Anda mem-posting kritik, perhatikan baik-baik pandangan orang lain. Banyak masalah yang tampaknya salah satu atau bukan. Bisa saja itu lebih kompleks dan sering kali ada poin kesepakatan yang dapat melanjutkan diskusi,” kata dia.

Belajar Menerima Kritikan

Menerima kritik yang membangun tanpa bersikap defensif bisa menjadi sangat sulit bagi sebagian orang. Meskipun secara konseptual, seseorang tahu bahwa pengkritik memberikan umpan balik untuk membantu sudah menjadi sifat manusia untuk merasa sedikit defensif saat menerima kritik, bahkan jika itu benar.

Ketika seseorang tahu bahwa dirinya menerima kritik yang konstruktif, dapat mempersiapkan dan memastikan respons yang tepat. Bahkan ketika menerima kritik konstruktif tanpa diminta, selama itu bukan kritik destruktif, cobalah enam langkah berikut untuk menjadi ahli dalam menerima kritik, seperti dikutip dari laman Asana.

  1. Hindari langsung bereaksi

Saat mendapat kritikan, respons yang pertama kali dapat muncul bisa merupakan perlawanan atau defensif dan mengubah sesi yang secara teoritis membantu menjadi tantangan yang penuh adrenalin. Sebelum merespons, tarik napas dalam-dalam dan tahan keinginan untuk bereaksi, merespons, atau berdebat.

  1. Ingat kritik membawa kebaikan

Jika perlu, ingatkan diri sendiri bahwa kritik membangun dapat membantu Anda menjadi lebih baik. Bahkan, jika tidak tahu umpan balik ini akan datang, cobalah untuk mengingat bahwa kritik konstruktif ini ditawarkan dengan mengutamakan kepentingan Anda.

  1. Dengarkan untuk memahami, bukan untuk menanggapi

Ketika seseorang menawarkan kritik yang membangun, dengarkan tanpa merumuskan jawaban atau tanggapan defensif terhadap umpan balik tersebut. Ingatlah bahwa orang tersebut menawarkan umpan balik untuk mencoba membantu Anda dan cobalah mendengarkan dengan pikiran terbuka.

  1. Hubungkan kritik dengan peran Anda, bukan dengan diri sendiri

Umpan balik terasa pribadi karena orang berpikir orang lain mengkritik dirinya. Namun, dalam lingkungan bisnis, kritik konstruktif biasanya didasarkan pada peran seseorang. Umpan balik yang baik dapat membantu diri meningkat dalam pekerjaan dan sering kali tidak sepribadi yang Anda rasakan.

  1. Ucapkan terima kasih kepada orang yang memberi umpan balik

Memberikan umpan balik yang konstruktif itu sulit. Berterima kasihlah kepada orang tersebut atas energi dan upayanya dalam membantu Anda menjadi lebih baik.

  1. Ajukan pertanyaan, tetapi jangan menentang umpan balik

Meskipun Anda tidak boleh menantang atau menyanggah umpan balik, tidak apa-apa untuk mengajukan pertanyaan dan bertukar pikiran. Jika belum siap untuk mengajukan pertanyaan segera setelah menerima umpan balik kritis, juga tidak masalah. Tetapkan pertemuan tindak lanjut untuk mengkaji kembali tentang bagaimana Anda dapat meningkatkan diri. (REP)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.