Berita UtamaInforial

Gubernur Buka Konferensi Wilayah I Muslimat NU Papua Barat

MANOKWARI, papuabaratnews.co – Gubernur Papua Barat,  Dominggus Mandacan membuka Konferensi Wilayah I Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Papua Barat, di Manokwari,  Selasa (3/11/2020).

Konferensi yang mengusung tema, “Meningkatkan Peran Muslimat NU,  bersama pemerintah memerangi Covid-19 Menuju Masyarakat Yang Aman,  Sehat dan Sejahtera,” dihadiri secara virtual oleh perwakilan muslimat NU kabupaten/kota se Papua Barat. Pelaksanaan konferensi dimulai dari tanggal 2 November sampai 5 November 2020 di Manokwari.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan, peran serta muslimat NU sangat besar dalam upaya percepatan pembangunan daerah.

“Muslimat NU merupakan kader anak bangsa, yang menjadi mitra pembangunan daerah,” terangnya.

Dominggus menyebutkan, pandemi Covid-19 sejak awal bulan Maret menyebabkan banyak hal harus dilakukan secara virtual dan menerapkan protokol kesehatan. Untuk itu dirinya mengajak seluruh peserta konferensi mematuhi protokol kesehatan.

“Di tengah pandemi ini, mau tidak mau seluruh kegiatan dilaksanakan secara virtual sehingga menekan angka penyebaran Covid-19 di Papua Barat,” tegasnya.

Ketua Muslimat Nahdatul Ulama (NU)  Papua Barat, Jainap Uswanas mengatakan, apresiasi diberikan kepada seluruh muslimat NU atas partisipasinya baik di Manokwari maupun di daerah yang dilakukan virtual.

“Pelaksanaan konferensi ini kami lakukan secara virtual, sementara yang dilaksanakan di Manokwari, dilakukan dengan  menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Uswanas mengatakan, saat ini keanggotaan Muslimat NU telah ada di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Keberadaan muslimat NU di Papua Barat diharapkan mampu berkontribusi membangun daerah sesuai bidang tugas yang menjadi wewenang dan  tugas Muslimat NU.

“Muslimat NU didorong untuk menjadi organisasi dakwah selain juga di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” urainya.

Sementara Gubernur Jawa Timur,  Hj. Khofifah Indar Parawangsa, menyebutkan keberadaan muslimat NU di dalam masyarakat harus menjalankan perilaku hidup Nabi Muhammad SAW, yang penuh kasih dalam pelayanan dan kepemimpinannya. Hal ini dijelaskannya, merujuk pada Konstitusi Madinah yang disusun tahun 622 oleh Nabi Muhammad SAW.

“Muslimat NU harus membangun kehidupan yang harmonis di sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW,” bebernya.

Ditambahkannya, semangat hidup toleransi beragama dan moderasi harus terus ditumbuhkan oleh anggota muslimat NU di seluruh tanah air, termasuk di Papua Barat.

“Semangat toleransi dan moderasi beragama harus menjadi pegangan hidup muslimat NU,” paparnya. (PB22)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.